Sabtu, 26 Februari 2011

PERKEMBANGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI.

1.1.Pengertian TIK

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6). Tercakup dalam definisi tersebut adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun (tele)komunikasi.

Istilah TIK atau ICT (Information and Communication Technology), atau yang di kalangan negara Asia berbahasa Inggris disebut sebagai Infocom, muncul setelah berpadunya teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya) dan teknologi komunikasi sebagai sarana penyebaran informasi pada paruh kedua abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang sangat pesat, jauh melampaui bidang-bidang teknologi lainnya. Bahkan sampai awal abad ke-21 ini, dipercaya bahwa bidang TIK masih akan terus pesat berkembang dan belum terlihat titik jenuhnya sampai beberapa dekade mendatang. Pada tingkat global, perkembangan TIK telah mempengaruhi seluruh bidang kehidupan umat manusia. Intrusi TIK ke dalam bidang-bidang teknologi lain telah sedemikian jauh sehingga tidak ada satupun peralatan hasil inovasi teknologi yang tidak memanfaatkan perangkat TIK.

1.2 Pendahuluan

Banyak perubahan-perubahan yang telah terjadi di dunia ini dimana setiap perubahan dapat diketahui dan dirasakan oleh seluruh dunia secara cepat dan memiliki kesamaan dengan sumber perubahan tersebut. Perubahan itu dapat berupa fisik maupun non-fisik, seperti kemajuan teknologi; komputer, telepon seluler, satelit, mobil dan lain sebagainya. Sedangkan perubahan non-fisik bisa berupa perkembangan ilmu pengetahuan seperti ditemukannya banyak teori-teori baru dalam manajemen, psikologi, kedokteran dan lain sebagainya, bahkan perkembangan ideologi di suatu tempat atau negara dapat diterima di negara yang lain. Tidak hanya yang bersifat positif, bahkan perubahan-perubahan negative pun dapat disebarkan keseluruh dunia, seperti virus, krisis ekonomi dan lain sebagainya.

Inilah kehebatan dari kehidupan di era informasi atau abad 21, semua perubahan dapat berlangsung dalam hitungan detik dan berpindah-pindah dengan mudah dan cepat. Era informasi yang ditandai dengan berkembangnya masyarakat dunia yang berpengetahuan telah menjadi tuntutan semua negara, bahkan Persatuan Bangsa-Bangsa melalui Konfrensi-konfrensi tingkat tinggi yang diberi nama KTT Masyarakat Informasi telah menyetujui terbentuknya masyarakat informasi di seluruh dunia yang pada akhirnya berdampak pada kebijakan di seluruh negara-negara dunia untuk mengembangkan segala kebutuhan yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi.

Tentunya hasil KTT ini tidak tanpa tujuan yang jelas, melalui KTT ini diharapkan tumbuhnya bangsa-bangsa yang sadar dan cepat menangkap informasi sehingga akan berdampak pada pertumbuhan pengetahuan-pengetahuan yang menjadi dasar untuk terbentuknya masyarakat berpengetahuan di seluruh belahan dunia. Pada akhirnya tidak ada lagi negara berkembang dan negara terbelakang dari segi pengetahuan dan kemandirian.

Masyarakat informasi dan masyarakat berpengetahuan telah menjadi tujuan bersama yang telah ditetapkan di dalam KTT tersebut, hal ini juga senada dengan pernyataan Peter S. Drucker, seorang pakar manajemen barat bahwa aset paling berharga bagi perusahaan (bahkan negara) pada abad 21 ialah ilmu pengetahuan dan pekerja atau masyarakat terdidik (knowledge people).

Pengetahuan telah menjadi modal bagi pembangunan ekonomi, menggantikan sumber daya alam yang tidak dapat menjadi andalan lantaran dapat terdepresi bahkan memunculkan perusakan lingkungan yang berujung pada kerugian umat manusia.

Selama sejarah umat manusia, sumber daya alam (SDA) seperti tanah, mineral, minyak bumi dan hutan merupakan modal kesuksesan suatu bangsa. Namun, kini SDA bukan faktor utama lagi dan masyarakat modern sekarang ini telah menemukan kekuatan baru yang non-fisik dan selalu dapat terbarukan, itulah yang disebut dengan knowledge. Hal ini dapat dibuktikan dengan lahirnya seorang Bill Gates sebagai salah satu orang terkaya di dunia yang bukan lahir di lingkungan kaya, tuan tanah atau keluarga yang memiliki bisnis bahan mineral. Untuk pertama kali di dalam sejarah manusia orang terkaya di dunia lahir hanya dengan bermodalkan knowledge, khususnya ilmu tentang teknologi komputer.

Melihat kenyataan tersebut dapat digambarkan bagaimana pengetahuan tentang teknologi informasi saat ini dapat mengalahkan hasil pencapaian peradaban terdahulu. Salah satu contoh negara yang telah menerapkan ilmu pengetahuan dan informasi dalam menciptakan keberhasilan pembangunan adalah Finlandia sehingga telah menjadi knowledge based society yang terkaya di dunia, Finlandia menjadikan pengetahuan dan informasi sebagai faktor penting dalam setiap proses menciptakan nilai dalam kehidupan masyarakat.

Masyarakat dibangun dengan faktor menciptakan, menyebarkan, dan menggunakan pengetahuan untuk meningkatkan nilai tambah hingga menaikkan tingkat kesejahteraan. Ciri lainnya adalah terjadi perubahan cepat dalam pengembangan teknologi, terutama teknologi informasi dann komunikasi (TIK) yang menjadi andalan bangsa ini. Untuk mencapai kemajuan pesat dalam teknologi ini, Finlandia mengeluarkan investasi besar bagi kegiatan riset dan pengembangan TIK.

Untuk di bidang riset dan pengembangan, Finlandia di antara Negara-negara anggota Organization for Economic Coorperation and Development (OECD) menduduki urutan kedua setelah Swedia. Pemanfaatan TIK di negara ini digarap secara total di segala lini, mulai dari hulu hingga hilir dan membutuhkan sumber daya manusia yang spesialis dan terdidik.

Melihat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat dan maju di negara-negara yang ada di dunia, seperti negara-negara Eropa dan Amerika kini telah menjalar negara-negara ke Asia yaitu Jepang, China, Korea Selatan dan India. Semua ini memang tak lepas dari peran positif globalisasi dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga di negara Eropa Utara memiliki program belajar seumur hidup, pengembangan inovasi nasional, peningkatan investasi riset dan pengembangan serta pelaksanaan laboratorium masyarakat informasi di Eropa. Selain itu China juga menerapkan hal yang sama dalam mengelola negaranya yaitu mengoptimalkan peran teknologi informasi dalam pembangunan bahkan mengembangkan secara intens dalam program-program pendidikan. Pada akhirnya China mampu bersaing bahkan menjadi negara yang maju untuk bidang TIK.

1.3 Kebijakan Internasional dan Nasional dalam Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Melihat perkembangan yang pesat di bidang TIK ini pada akhirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui program KTT menyelenggarakan secara khusus agenda tersebut yang diberi nama dengan KTT Masyarakat Informasi atau World Summit on the Information Society (WSIS). KTT tersebut telah diselenggarakan secara berkala yang pada pertemuan terakhir diselenggarakan di Tunisia pada tanggal 16-18 November 2005 yang mengesahkan dua dokumen:

  1. Tunis Commitment sebagai payung komitmen politik kepala negara dalam mewujudkan masyarakat informasi. Tunis Commitment disepakati antara lain pentingnya prinsip-prinsip universality, indivisibility, independensi dan inter-relasi hak-hak dasar manusia; peran dan tanggung jawab pemerintah dalam kebijakan publik; peran dan kemitraan kalangan bisnis, LSM dan kerjasama PBB dan organisasi internasional lainnya; akses pada informasi dan kerjasama IPTEK dalam memperkuat ekonomi dan pembangunan; peningkatan kemampuan SDM; prinsip universal dan non-diskriminasi dalam mendapatkan manfaat TIK, dan membantu dalam mencapai Millenium Development Goals (MDGs).
  2. Tunis Agenda for the Information Society sebagai pedoman operasional untuk mewujudkan masyarakat informasi yang meliputi mekanisme keuangan (Financial Mechanism), pengelolaan internet (Internet governance) dan pelaksanaan dan tindak lanjut (Implementation and Follow-Up).

Pertemuan tersebut mengharuskan seluruh negara-negara dunia untuk berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat informasi termasuk Indonesia yang pada akhirnya membuat roadmap atau peta serta program menuju “Indonesia Information Society 2015”. Salah satu ciri dari masyarakat informasi setidaknya 50 persen penduduk Indonesia sudah dapat mengakses teknologi informasi dan komunikasi. Rencana tersebut difokuskan pada upaya menjembatani kesenjangan informasi di daerah-daerah yang belum memiliki akses informasi dan komunikasi. Adapun manfaat keberadaan TIK bagi bangsa Indonesia adalah :

  1. Mendukung perbaikan keamanan dan mempercepat perkembangan kesejahteraan sosial dan ekonomi.
  2. Mengatasi berbagai kesenjangan antara pusat dan daerah dalam mendukung suatu sistem yang lebih adil dan makmur.
  3. Meningkatkan akses informasi dan pengetahuan.
  4. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (human capacity building).
  5. Mendukung proses demokrasi dan transparansi birokrasi.
  6. Membentuk masyarakat informasi (knowledge-based society).

Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki sekitar 17 ribu lebih pulau (6 ribu pulau berpenduduk) yang tersebar dalam area geografis 1.919.440 km2. di satu sisi kondisi ini merupakan suatu keuntungan yang besar bagi bangsa kita karena memiliki sumber daya yang besar, baik secara demografis maupun geografis. Jumlah pulau yang tersebar begitu banyak justru menjadi hambatan dalam proses pembangunan dan pengembangan TIK. Aspek tingginya biaya menjadi salah satu faktor penting sulitnya pembangunan dan pengembangan TIK hingga ke pelosok negeri, sehingga fokus pembangunan lebih banyak dititikberatkan pada wilayah-wilayah yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi seperti pulau Jawa dan sebagian Sumatra.

Selain itu, perkembangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia masih belum memadai. Jumlah sambungan telepon tetap baru 8,7 juta atau dengan tingkat teledensitas kurang dari 4 persen. Sementara pemerintah menargetkan jumlah sambungan telepon per 100 penduduk sebesar 13% pada tahun 2009. Hal itu berkebalikan dengan penetrasi telepon seluler yang telah mencapai 22,8%. Sampai saat ini terdapat sekitar 43 ribu desa atau 65% desa yang belum terjangkau oleh jaringan telepon.

Asumsi dari Internet World Stats yang memprediksi dari jumlah penduduk Indonesia di tahun 2009 adalah sekitar 240 juta orang penetrasi internet diperkirakan hanya 10,4 persen. Indonesia hanya menempati ranking ke-22 dari seluruh negara di Asia Untuk 5 besar penetrasi internet di Asia adalah:

  1. Korea Selatan (77,3%)
  2. Jepang (74,0%)
  3. Hongkong (69,2%)
  4. Singapura (66,7%)
  5. Taiwan (65,9%)

Di sektor sumber daya manusia, jumlah perguruan tinggi (baik negeri maupun swasta) yang melaksanakan program informatika/komputer berjumlah 476 perguruan tinggi, bidang komunikasi berjumlah 136 perguruan tinggi, dengan lulusan per tahunnya sebanyak + 25.000 orang, dimana hal ini masih jauh dari kebutuhan secara nasional. Kondisi ini didukung oleh rata-rata partisipasi masyarakat dalam mengikuti pendidikan yang masih rendah. Terutama untuk 7-12 tahun dan 13-15 tahun hanya mencapai angka 95,26% dan 82,09% bahkan untuk tingkat perguruan tinggi hanya mencapai angka 13% (BPS, 2006).

Di lain sisi, Pemerintah menargetkan pada tahun 2010 seluruh desa dan kecamatan di Tanah Air telah terhubung dengan infrastruktur telepon dan internet. Pada tahun 2010 seluruh daerah perbatasan di tanah air juga diharapkan dapat menerima siaran TVRI dan RRI. Sebelumnya menurut Menteri Komunikasi dan Informasi (Kabinet Indonesia Bersatu I), Mohammad Nuh mengatakan, total desa yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi sebanyak 31 ribu. Akhir tahun 2009, semua jaringan dapat menjangkau seluruh desa. Menurutnya, untuk menyediakan jaringan telekomunikasi tersebut disediakan anggaran sekitar Rp 2 triliun. Setelah jaringan tersambung yang menjadi pemikiran ialah keterjangkauan akses telekomunikasi bagi masyarakat desa. Sebab, dari akses internet tersebut masyarakat bisa melakukan transaksi ekonomi. Seluruh desa di Indonesia jumlahnya mencapai 72 ribu lebih yang ditargetkan memiliki rumah pintar lengkap dengan semua fasilitas penunjangnya termasuk jaringan internet.

1.4 Blueprint TIK Indonesia

Untuk menentukan arah pembangunan bidang TIK di Indonesia, perlu menetapkan blueprint (cetak biru) dan roadmap agar setiap langkah pengembangan TIK menjadi lebih terarah dan sinergis. Blueprint dan roadmap tersebut sangat diperlukan untuk menentukan arah perkembangan dan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang berbasis pengetahuan. Ada 4 (empat) komponen penting dalam menentukan blueprint TIK Indonesia :

  1. Infrastruktur TIK

Saat ini pembangunan infrastruktur TIK masih menjadi prioritas utama dalam pembangunan TIK Indonesia. Dari tahun ke tahun tingkat kebutuhan infrastruktur TIK semakin tinggi, namun tidak diimbangi dengan pertumbuhan pembangunan infrastruktur itu sendiri.

Berikut ini adalah beberapa program pembangunan infrastruktur TIK yang saat ini sedang dan akan dilaksanakan:

a. Universal Service Obligation (USO)

Program USO atau Kewajiban Kontribusi Pelayanan Universal Telekomunikasi merupakan penyediaan akses dan layanan telekomunikasi di daerah terpencil, perintisan, atau daerah perbatasan. Sumber pendanaan pokok berasal dari kontribusi 0,75% dari annual gross revenue seluruh penyelenggara telekomunikasi. Diharapkan dari program ini pada tahun 2010 seluruh desa di Indonesia telah memiliki minimal 1 (satu) jalur telepon. Sedangkan tahun 2015 ditargetkan 50% (lima puluh persen) desa di seluruh Indonesia sudah bisa mengakses internet.

b. Palapa Ring Project

Terkait juga dengan pengembangan jaringan infrastruktur telekomunikasi, pemerintah tengah mengusahakan untuk pembangunan jaringan serat optik Palapa Ring sebagai tulang punggung (backbone) bagi sistem telekomunikasi nasional. Palapa Ring merupakan jaringan kabel bawah laut berbentuk cincin terintegrasi yang membentang dari Sumatera Utara hingga Papua bagian barat yang panjangnya sekitar 25.000 km. dengan terwujudnya jaringan serat optik Palapa Ring, maka aliran komunikasi dan informasi akan semakin tersebar merata ke seluruh wilayah Indonesia. Terobosan luar biasa ini akan membuka hambatan informasi (information barrier) di daerah Indonesia timur yang diharapkan mampu memacu pertumbuhan perekonomian di daerah tersebut.

c. Penyelenggaraan Broadband Wireless Access

Program ini merupakan salah satu usaha pemerintah untuk membangun jaringan infrastruktur komunikasi dan informasi. Dengan pembebasan ijin pita frekuensi 2,4 GHz, diharapkan mampu meningkatkan dan memasyarakatkan penggunaan internet di Indonesia serta menekan biaya akses internet yang masih terbilang mahal dibandingkan negara lain.

2. E-edukasi

Pembangunan dan pengembangan e-edukasi sebagai pendukung perkembangan TIK di Indonesia dirasa masih belum memadai. Selain masih rendahnya rata-rata partisipasi masyarakat dalam mengikuti pendidikan, namun juga kesadaran masyarakat akan pentingnya TIK adalah menjadi salah satu faktor utamanya. Untuk itu perlu adanya sejumlah program pengembangan e-edukasi di Indonesia, di antaranya :

a. Standar Kompetensi Profesi SDM TIK

Tingginya permintaan pasar akan profesi TIK di Indonesia mendorong perlunya standar kompetensi profesi yang baku bagi sumber daya manusia di bidang TIK. Standar kompetensi ini diperlukan untuk menjaga kualitas agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. Untuk itu perlu adanya kerjasama dari berbagai stakeholders agar dapat merumuskan standar kompetensi profesi SDM TIK yang tepat bagi kebutuhan pasar industri.

b. Kampanye Penggunaan Internet untuk Pendidikan

Walaupun jumlah pengguna internet maupun jumlah internet domains di Indonesia meningkat secara tajam, namun pemanfaatan internet untuk pembelajaran masih terbatas. Selain pola belajar masih menggunakan pola konvensional, namun juga karena adanya keterbatasan sarana dan prasarana yang menunjang penggunaan internet untuk pendidikan, seperti kurangnya ketersediaan komputer di sekolah, tidak adanya akses telekomunikasi yang memadai, serta masih mahalnya biaya akses internet. Diharapkan sebagian besar perguruan tinggi dan sekolah terhubung internet dan literasi TI sebagai bagian dari Masyarakat Berbasis Informasi.

c. Pengembangan Software Pendidikan

Dengan mengembangkan software pendidikan akan meningkatkan pemerataan materi pendidikan dan kompetensi yang baik bagi para pelajar. Program ini mengimplementasikan sistem pembelajaran dengan menggunakan software sebagai alat bantu guna memberikan kemudahan dalam proses belajar-mengajar, baik bagi para pelajar dan khususnya para pengajar dalam menyampaikan material kepada para anak didik. Diharapkan sebagian besar sekolah di Indonesia dapat menggunakan alat bantu software pendidikan sebagai salah satu alat bantu mengajar.

3. E-Government

Dalam rangka membangun e-government di institusi pemerintahan, secara formal e-government di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2003 saat diterbitkannya Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government melalui Inpres No. 3 Tahun 2003 yang merupakan payung bagi kebijakan di bidang e-government. Ada sejumlah langkah-langkah yang diambil, yaitu :

a. Rencana Legalisasi Software Pemerintah

Langkah tersebut diambil untuk menekan angka pembajakan software di instansi pemerintah. Selain itu juga dampak dari legalisasi tersebut mendorong penggunaan software berbasis open source yang relatif lebih murah sehingga mampu menurunkan biaya belanja untuk pengadaan software. Jumlah pembajakan berkurang (Pemerintah: 0%, Nasional : 65%) dan meningkatkan citra positif Indonesia di mata internasional.

b. E-procurement

Dengan adanya proses pengadaan barang dan jasa di instansi pemerintah melalui e-procurement, diharapkan proses pengadaan barang dan jasa menjadi lebih efektif, efisien, transparan, serta mampu menekan perilaku-perilaku KKN yang kerap kali terjadi. Saat ini, proses pengadaan barang dan jasa melalui internet masih dalam tahap e-announcement (pengumuman melalui situs).

c. National Single Window

National Single Window diterapkan untuk integrasi semua layanan pemerintah lintas departemen dalam satu pintu sehingga lebih efisien. National Single Window menyediakan layanan perdagangan ekspor dan impor dalam satu kanal website pemerintah yang mencakup proses pengurusan bea cukai, pengiriman, transfer bank, asuransi, perizinan, dan sebagainya. Intinya, adanya integrasi semua layanan pemerintah lintas departemen dalam satu pintu. Tujuannya adalah peluang ekspor dan impor lebih besar dan proses lebih cepat serta mempercepat pergerakan perekonomian Indonesia.

Dewan TIK Nasional

Semua proses dari setiap komponen blueprint tersebut bisa berjalan efektif dibutuhkan suatu adanya e-leadership yang mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan lintas departemen. Selain itu perlunya dukungan profesional untuk merumuskan kebijakan dan mengkomunikasikan ke semua stakeholders. Atas dasar itulah, Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (DeTIKNas) didirikan.

Berdasarkan Keppres No. 20 Tahun 2006, DeTIKNas bertugas :

  1. Merumuskan kebijakan umum dan arahan strategis pembangunan nasional melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
  2. Melakukan pengkajian dalam menetapkan langkah-langkah penyelesaian permasalahan strategis yang timbul dalam rangka pengembangan teknologi informasi dan komunikasi;
  3. Melakukan koordinasi nasional meliputi dengan instansi Pemerintah Pusat/Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik/Daerah, Dunia Usaha, Lembaga Profesional, dan komunitas teknologi informasi dan komunikasi, serta masyarakat pada umumnya;
  4. Memberikan persetujuan atas pelaksanaan program teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat lintas departemen agar efektif dan efisien.

Selain itu, DeTIKNas menentukan Program Flagship, yaitu suatu program TIK yang menjadi fokus nasional, yaitu program yang memiliki dampak besar pada pemerintah, masyarakat, internasional, dan least political resistance. Program ini diambil satu dari tiap komponen blueprint TIK. Meskipun demikian, bukan berarti program yang lain tidak berjalan, namun program Flagship ini nantinya akan menjadi dasar dari pengembangan program-program TIK lainnya sehingga lebih terarah dan berdaya guna.

PERANAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya.Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan.

A. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan

Dalam dunia pendidikan teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai sebagai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Salah satu pernanan TIK dalam dunia pendidikan saat ini adalah dengan munculnya E-Learning (Pembelajaran Elektronik). Kemampuan internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

E-Learning merupakan dasar dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program pembelajaran atau program pendidikan.

Dengan demikian e-learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya pendidikan untuk belajar menjadi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.

B. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis

Dalam dunia bisnis peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce (e-dagang) atau perdagangan elektronik. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.

E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011. Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal.

C. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan

Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindah bukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.

Di kota-kota besar, kita dapat memastikan kebanyakan orang telah mempunyai rekening di bank. Rekening yang bisa berupa tabungan, rekening koran, giro, ataupun deposito. Tapi melakukan transaksi di kantor bank terkadang memakan waktu cukup lama terutama harus antri menunggu giliran. Tidak jarang karena kesal dan tidak sabar menunggu dilayani sehingga memanfaatkan cara lain yaitu seperti menggunakan ATM (anjungan tunai mandiri) bank yang tersebar di beberapa tempat. Namun terkadang seseorang bisa bertambah kesal karena di depan ATM ternyata terdapat barisan orang yang mengantri pula.

Nah, muncullah ide untuk memanfaatkan internet sebagai salah satu jalur transaksi perbankan yang lebih mudah diakses dimanapun seperti di rumah atau kantor dan juga kapanpun selama 24 jam satu minggu penuh. Internet banking yang juga dikenal dengan istilah online banking ini menurut situs wikipedia adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan.

Bagi sebagian orang, internet banking sangat membantu karena bisa melakukan transaksi perbankan di luar jam kerja bank yang sering pendek. Hanya membutuhkan koneksi internet dan web browser seperti Internet Explorer. Sama sekali tidak memerlukan perangkat lunak atau perangkat keras secara khusus. Jumlah konsumen perbankan yang memilih internet banking sebagai cara yang paling disukai untuk menangani keuangannya dewasa ini berkembang dengan sangat cepat. Hal ini disebabkan mereka menyukai berbagai kemudahan dan fitur yang tersedia dalam internet banking.

Internet banking biasanya menyediakan fitur pembayaran berbagai rekening baik listrik, telepon, kartu kredit dan sebagainya secara online. Selain itu, setiap saat para konsumen bisa memeriksa dan mengunduh daftar transaksi keuangan mereka atau jumlah simpanan secara online. Di Indonesia, internet banking telah diperkenalkan pada konsumen perbankan sejak beberapa tahun lalu. Beberapa bank besar baik BUMN atau swasta Indonesia yang menyediakan layanan tersebut antara lain BCA, Bank Mandiri, Lippo Bank, Permata Bank dan sebagainya.

Mungkin ada orang yang ragu menggunakan internet banking lantaran cemas pada sistem keamanan internet yang sering dibobol oleh hacker atau cracker. Terutama sistem keamanan dengan otorisasi password yang sudah cukup aman bagi kebanyakan situs belanja online ternyata belum dianggap aman bagi internet banking di beberapa negara. Beberapa bank melengkapi sistem keamanan internet banking dengan sistem tambahan seperti enkripsi dan penggunaan password ganda yang salah satunya selalu berubah-rubah setiap melakukan transaksi perbankan online.

Sistem password ganda itulah yang diadopsi beberapa bank di Indonesia untuk melindungi konsumen internet banking-nya seperti sistem KeyBCA yang digunakan BCA. Pelanggan bank tersebut setiap ingin melakukan transaksi perbankan lewat internet banking tidak hanya harus menggunakan PIN (personal identification number) sebagai password, namun juga harus menggunakan KeyBCA, semacam kalkulator elektronik untuk mengeluarkan password yang selalu berbeda untuk mengotorisasi transaksi tersebut.

Ada beberapa strategi lainnya untuk melindungi internet banking seperti menggunakan pembaca kartu chip bank konsumen yang bisa mengeluarkan password yang hanya bisa dikenali kartu tersebut. Cara lain yaitu sertifikat digital yang dapat mengotorisasi transaksi perbankan online dengan menghubungkannya pada peralatan fisik milik konsumen seperti komputer atau ponsel. Memang sistem keamanan internet banking tidak pernah 100% aman, namun penelitian menunjukkan perbankan konvensional justru lebih rentan pada penipuan keuangan daripada internet banking.

D. Penggunaan TIK dalam Bidang Pemerintahan

Manfaat pengunaan teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya dirasakan oleh dunia bisnis, pendidikan atau perbankan saja, tetapi juga telah dirasakan dalam bidang pemerintahan. Beberapa pemerintah daerah tingkat kabupaten/kotamadya dan pemerintah tingkat propinsi di Indonesia mulai memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menjalankan kegiatan-kegiatan pemerintahan. Di tingkat pusat, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga sudah dilakukan oleh beberapa departemen.

Beberapa pemerintah daerah yang telah menjalankan manfaat teknologi dan informasi adalah propinsi DKI, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Kabupaten Bandung, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Dalam Negeri, dan lain-lain. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pemerintahan ditujukan untuk meningkatkan hubungan pemerintah dengan masyarakat.

Pemanfaatan teknologi iriformasi dan komunikasi untuk hubungan pemerintah dengan masyarakat adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk melayani kebutuhan masyarakat luas. Misalnya, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk melayani administrasi dan urusan kependudukan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk hubungan pemerintah dengan dunia usaha (G2B) adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk melayani kebutuhan dunia usaha, misalnya pengurusan izin usaha, permintaan data-data statistik yang dibutuhkan dunia usaha, dan sebagainya. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Sosial.

Di negara kita Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang penduduknya tersebar dan hidup di pedesaan. Menurut data yang dikeluarkan oleh majalah The Economist, 38 juta penduduk Indonesia berada dalam garis kemiskinan dan 70% di antaranya hidup di daerah pedesaan, sedangkan sisanya berada di daerah perkotaan.

1) Pendirian telecenter di daerah pedesaan merupakan program pengembangan komunitas lokal dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, dan diharapkan telecenter mampu :Memberdayakan masyarakat dengan kemudahan akses terhadap informasi dasar seperti informasi pasar, pertanian, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain;

2) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal mengakses informasi penggunaan komputer, manajemen telecenter dan lain-lain melalui pelatihan-pelatihan;

3) Mendorong masyarakat untuk meningkatkan perekonomian setempat dengan kegiatan pembangunan komunitas melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

4) Mengembangkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk membangun komunitas lokal.

Bagaimana memanfaatkan Teknologi ini untuk meningkatkan daya saing Nasional misalnya menjadi tugas yang tidak ringan. Sampai dua tahun yang lalu daya saing Indonesia masih menempati urutan ke-58 dari 60 negara di dunia. Posisi ini kembali turun. Kurang dari dua pekan dari hari ini kembali kita mendengarkan adanya pengumuman ranking daya saing Indonesia yang kembali diturunkan peringkatnya sebagai negara yang memiliki daya saing yang rendah di dunia. Human Development Index Indonesia pada Tahun 2004 masih menempati urutan ke-111 dari 177 negara dan urutan ke-5 dari negara ASEAN, E-Readiness Indonesia (kesiapan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, serta kebijakan lingkungan usaha dan social yang mendukung) pada tahun 2005 menempati urutan ke-59 dari 64 negara.

Realitas kondisi ini memberikan kesempatan yang luas bagi Tekonologi Informasi dan Komunikasi untuk berperan lebih luas. Ruang perkembangan yang sangat luas inilah yang memberikan kesempatan bagi seluruh warga negara, bahkan termasuk para Lulusan Jurusan Ilmu Komputer untuk ikut berperan mengisinya.

Data yang dilansir oleh Transaparansi Internasional tahun 2005 yang lalu misalnya mengungkapkan posisi Indonesia di ranking 137 dari 159 negara. Posisi yang menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan posisi aktivitas korupsi yang sangat parah di dunia. Dari data tersebut terlihat bahwa hanya 22 negara yang lebih parah aktivitas korupsinya dari posisi Indonesia. Ranking yang sangat buruk ini menunjukkan betapa unsur good governance menjadi masalah utama di Indonesia. Korupsi menunjukkan buruknya pengelolaan aktivitas dalam negara. Sistem berbasis prinsip transaksi elektronik global yang dibuat, difokuskan pada sumber utama kerusakan yang membuat aktivitas good governance terhambat (Peranan Aparatur Dalam Pencegahan Korupsi, Syahruddin Rasul, KPK, 2006).

Di dalam negeri perkembangan pasar peranti lunak selama ini masih menjadi target pasar

bukan pemain. Dengan menjadi target pasar-pun, konsumsi Teknologi Informasi (TI) secara keseluruhan relatif masih sangat rendah terhadap konsumsi TI di negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Konsumsi TI di Indonesia per-2005 hanya mencapai US$ 1,9 miliar, dimana 80% masih

didominasi oleh peranti keras. Sementara itu, produk peranti lunak hanya mencapai 8% dan 12% diraih dari penjualan layanan peranti lunak. Bila peranti lunak digabung dengan layanannya, total menjadi 20% atau sekitar US$380 juta.

Sementara itu, berdasarkan riset dari Forrester Research, pasar peranti lunak secara global mencapai US$207 miliar. Bila diproyeksikan terhadap PDB, maka angka konsumsi TI

Indonesia di atas hanya sekitar 0,7%. Sementara itu, konsumsi TI di India sudah mencapai 3%

terhadap PDB negara tersebut. Di India, konsumsi TI tahun lalu mencapai US$18 miliar,

sedangkan konsumsi di Amerika Serikat telah mencapai US$346 miliar. Mestinya Indonesia

bisa mencapai US$3 miliar (angka ideal konsumsi TI Indonesia). Di lihat dari kondisi perkembangan TI sekarang, potensi TI Indonesia sebenarnya besar, namun juga menyimpan

tantangan yang tinggi.

Peta kondisi dalam negeri ini di sisi lain bercerita betapa besarnya peluang untuk membangun industri aplikasi dalam negeri. Sampai 25 tahun yang akan datang Industri Software akan menjadi industri yang paling penting di seluruh dunia(McFarlan et al). Peran software menjadi sebagai ‘key enablers’ untuk industri-industri yang lain (dari entertainment seperti film sampai dengan property, manufacturing, process, e-governement).

Sementara di sisi lain hasil survey Global menunjukkan trend umum bahwa negara dengan pertumbuhan TIK yang cepat memiliki pertumbuhan ekonomi yang cepat pula. Sementara pertumbuhan TI dalam survey yang sama ditentukan oleh besar pembelanjaan yang tepatpada bidang software dan layanan TIK.

Dari penurunan hasil survey Global tersebut dapat diambil kesimpulan tumbuhnya industri dan

pasar legal software lokal akan mendorong tidak hanya pasar TIK tapi juga pertumbuhan

ekonomi yang lebih baik.

Pemerintah bersama seluruh stake holder Bangsa berupaya keras mencapai target besaranbesaran Masyarakat Informasi Indonesia ini.

Berikut ini adalah target utama pengembangan industri software yang akan dibangun di dalam

negeri. Bersama dengan masyarakat, dunia usaha, dan industri target ini akan diraih bersamasama. Di samping target terbangunnya industri TIK tersebut pemerintah saat ini sedang memperjuangkan dengan keras proses pembangunan Regulasi yang akan memberikan kepastian hukum yang lebih baik kepada para pengguna TIK di Indonesia. RUU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) saat ini sedang dalam pembahasan yang serius di lingkungan Pansus RUU ITE DPR-RI untuk dapatnya disahkan menjadi Undang-Undang.

Penggelaran aktivitas elektronik ini di Indonesia masih mengalami kendala dari sisi aspek legalitas dan dasar hukum bagi pelaksanaan dan pengembangan aktivitasnya. Kendala dari sisi hukum ini menjadi sisi terlemah dari penggelaran aktivitas berbasis TIK di Indonesia.

Sebagai sebuah negara yang menjunjung tinggi nilai hukum kondisi ini tidak dapat diterima

begitu saja di Indonesia.

Di hampir seluruh negara di dunia masalah ini memang masih menjadi masalah yang rumit untuk dipecahkan. Di Amerika Serikat jauhnya jarak pemahaman hukum dengan pemahaman digital atau pemahaman cyber melahirkan lusinan regulasi transaksi elektronik yang rumit dan Teknis. Pemahaman aspek inti teknis yang rumit dari transaksi elektronik ini ternyata menyeret lusinan regulasi yang sangat teknis ke dalam domain hukum13.

Akan tetapi rendahnya pemahaman mengenai domain TIK dari para penentu regulasi (legislatif

dan juga eksekutif) tidak harus membuat kita tidak memiliki landasan regulasi yang cukup untuk melakukan aktivitas yang legal dalam pengelaran TIK. Kita doakan dalam beberapa waktu yang akan datang kita akan memiliki Undang-undang ITE yang akan mewadahi secara legal seluruh aspek aktivitas berbasis TIK yang ada di Indonesia.

Muara dari seluruh aktivitas pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah adalah tercapainya

Masyarakat Informasi Indonesia pada tahun 2015 (MII 2015) yang akan datang. Masyarakat

Informasi Indonesia ini adalah masyarakat yang mampu memanfaatkan keunggulan TIK di

semua sektor sebagai sebuah faktor enabler bagi sektor tersebut. Masyarakat Informasi Indonesia 2015 juga akan memfasilitasi jalan tercapainya bangsa Indonesia yang maju dengan Teknologi Informasi.

Mengutip pesan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, dalam sebuah pidatonya tentang peran Teknologi Informasi dan Komunikasi, bahwa sudah selayaknyalah pemanafaatan Teknologi informasi mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat luas, mendorong partisipasi masyarakat di dalam pemanfaatan Teknologi Informasi sehingga terwujud masyarakat yang cerdas yang selanjutnya akan mampu meningkatkan daya saing bangsa.

Bisnis Indonesia memuat contoh 5 Undang-undang Cyber di Amerika Serikat (sebanarnya ada lebih dari selusin Act yang terkait dengan Hukum Cyber di Amerika, akan tetapi keterbatasan pemahaman teknis dan hukum sekaligus yang memunculkan 5 contoh undang-undang cyber ini) yang kebanyakan ternyata adalah aturan yang sangat teknis yang bahkan hanya diangkat dalam domain aspek hokum tertentu jika diimplementasikan di Indonesia. Aspek teknis dalam dunia telekomunikasi misalnya hanya diwakili oleh satu Undang-Undang Telekomunikasi (UU No.36/1999) yang menyerahkan berbagai aspek teknis di dalam dokumen teknis yang tidak dikenal baik oleh Sistem Hukum Nasional, kecuali oleh aspek teknologi telekomunikasi dan bukan dalam aspek hukum telekomunikasi. (LimaUndang-undang Cyber Amerika yang disebut-sebut diantaranya adalah : Access Device Act 1984, Computer Fraud and Abuse Act 1986, Wire Fraud Statute Of 1952, Electronic Signature in Global and national Commerce, Uniform Computer Informatioan Transaction Act; Transaksi On Line 81 Trilyun per hari, Bisnis Indonesia, Agustus, 2006)

Menurut Presiden selanjutnya, Masyarakat cerdas berarti setiap komponen masyarakat akan bergerak bersama mewujudkan Gerakan Siswa Cerdas, Gerakan Desa Maju. Gerakan Guru

Cerdas, Gerakan Pesantren Cerdas, Gerakan Petani Cerdas, Gerakan Aparat Cerdas, Gerakan Nelayan Pintar, dan seterusnya, sehingga Bangsa Indonesia mampu bersaing di tataran kompetisi lokal, nasional, regional, maupun global.

1.5 Jenis dan tipe bisnis TIK

Bisnis di bidang TIK merupakan bisnis yang sedang berkembang saat ini. Bisnis ini pun memiliki jenis dan tipe masing – masing. Beberapa jenis dan tipe bisnis di bidang TIK :

* E-Commerce
E-commerce atau disebut Perdagangan elektronik adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basis data, e-mail, dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk ecommerce ini.

Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :
a. Electronic Markets (EMs),

yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan.


b. Elektronic Data Interchange (EDI)

adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaaanya, biasanya digunakan oleh kelompok retail besar, ketika melakukan transaksi bisnis dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain, tanpa memerlukan hardcopy atau faktur, sehingga terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.


c. Internet Commerce

adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.


E-commerce juga memiliki jenis – jenis yaitu :

a. business-to-business-to-consumer (B2B2C): dimana suatu perusahaan menjual produk atau jasa kepada perusahaan lain yang memiliki konsumennya sendiri

b. consumer-to-business (C2B): dimana individu menggunakan Internet untuk menjual produk atau jasa kepada perusahaan atau individu, atau untuk mencari penjual atas produk atau jasa yang diperlukannya.

c. consumer-to-consumer (C2C): dimana konsumen menjual (bertransaksi) langsung kepada konsumen lain

d. peer-to-peer (P2P): teknologi yang memungkinkan sesama komputer pada suatu jaringan untuk bertukar data dan proses secara langsung; dapat digunakan untuk C2C, B2B, dan B2C

e. mobile commerce (m-commerce): transaksi dan aktivitas EC dilakukan dengan teknologi wireless(misal telepon selular)

f. location-based commerce (l-commerce):transaksi m-commerce yang ditargetkan pada individu di lokasi dan waktu tertentu

g. intrabusiness EC: kategori EC untuk aktivitas internal suatu organisasi yang melibatkan pertukaran barang, jasa, atau informasi antara berbagai bagian dan individu dalam perusahaan

h. business-to-employees (B2E): model EC dimana organisasi menyediakan jasa, informasi, atau produk kepada individu karyawannya

i. collaborative commerce (c-commerce):dimana beberapa individu atau kelompok berkomunikasi dan berkolaborasi secara online

j. e-learning: penyampaian informasi secara online untuk tujuan pelatihan dan pendidikan

k. exchange (e-exchange): pasar elektronik untuk umum yang beranggotakan banyak pembeli dan penjual

l. exchange-to-exchange (E2E): dimana beberapa e-exchange berhubungan satu sama lain untuk pertukaran informasi

m. e-government: dimana organisasi pemerintah membeli atau menyediakan produk, jasa, atau informasi bagi perusahaan atau individu warganegara

Beberapa faktor yang menunjang bertahannya suatu perusahaan e-commerce :

•Menyediakan harga kompetitif
• Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah
• Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas
• Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon
• Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian
• Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dll
• Mempermudah kegiatan perdagangan

Aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce antara lain :
• E-mail dan Messaging
• Content Management Systems
• Sistem pembayaran domestik dan internasional
• Newsgroup
• Dokumen, spreadsheet, database
• Akunting dan sistem keuangan
• Conferencing
• Informasi pengiriman dan pemesanan
• Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
• Online Shopping
• Online Banking

Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat antara lain tradeworld.com, bhineka.com, fastncheap.com, baliwae.com, dll.

* Bisnis Software House
Di kalangan orang-orang teknologi informasi, istilah Software House sudah tidak asing. Term ini merujuk kepada sekelompok orang atau individu atau perusahaan kecil yang melakukan bisnis dalam bidang pembuatan perangkat lunak (software). Produk yang dihasilkan bisa spesifik untuk client tertentu (seperti aplikasi intranet untuk sebuah company) , atau bersifat umum (seperti aplikasi untuk toko, apotik, rental mobil, dll) yang bisa digunakan oleh banyak client.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam usaha di bidang ini :
a. Ujung tombak untuk mendapatkan banyak client terletak pada kekuatan marketing (pemasaran).


b. Kepuasan pelanggan (client) berkaitan dengan produk dan layanan yang diberikan oleh software house. Termasuk pula keaktifan pihak customer support dalam mem-follow up si client pasca penyerahan produk.


c. Developer team (tim pengembang) yang handal yakni para programmer yang ada di balik suatu produk/aplikasi. Di tangan mereka lah, sebuah produk handal dapat dihasilkan.

Kebutuhan perangkat dan SDM yang harus dipenuhi :

  • Lokasi/tempat sebagai camp kerja, yang membuat nyaman para pegawai yang bekerja di dalamnya
  • 3 sampai 4 unit komputer client dengan spesifikasi "powerfull", 1 unit komputer server yang stabil, dan koneksi internet
  • Program-program sumber (master installer) yang cukup lengkap untuk instalasi bila sewaktu-waktu diperlukan
  • Sarana komunikasi pendukung: handphone, fixedphone (telkom), pager [optional]
  • Sumber bacaan sebagai referensi : buku, majalah, e-book, jurnal, surat kabar, dll
  • Team sukses

Tips dalam membangun bisnis software house :

Ø Bila modal yang ada minim, tetapi mempunyai kemampuan/skill IT nya mencukupi, cobalah dengan metode "kumpul bareng" sesama SDM IT membuat usaha gotong royong, masing-masing membawa "sumbangan modal" seperti komputer dan lain-lain, sedangkan output dari hasil project bisa diatur seproporsional mungkin yang menyenangkan semua pihak.

Ø Untuk mendapatkan sebuah project/order, bisa dilakukan berbagai macam cara, seperti: melalui rekan/kolega yang berpotensi bisa memberikan project, promosi lewat iklan di media cetak atau internet, hunting project di internet, metode jemput bola (langsung membuat proposal dan penawaran kepada calon client yang berpotensi membutuhkan produk/jasa IT)

Software house biasanya menerima pembuatan atau perbaikan software, database, website, program accounting lengkap, termasuk inventory management, purchasing/ selling products and services, Account based dan support online system, IntelliGuard-EYE: program security kamera ( cctv/ webcam) dengan kemampuan mendeteksi gerakan sehingga dapat memaksimalkan kapasitas hardware yang tersedia jaringan & SEO bisa untuk semua jenis usaha ( Perusahaan, tokoh, kasir, hotel, restaurant, maupun personal).

* Konsultan TIK

Konsultasi teknologi informasi adalah bidang yang berfokus pada bisnis memberikan saran tentang cara terbaik untuk menggunakan teknologi informasi untuk memenuhi tujuan bisnis mereka. Selain memberikan saran, konsultan TI sering menerapkan, menyebarkan, dan mengelola sistem TI. Konsultan bekerja untuk memperbaiki struktur dan efisiensi dan sistem IT organisasi. Konsultan TI bekerja secara partnership dengan client, menganjurkan mereka bagaimana untuk menggunakan teknologi informasi agar memenuhi sasaran bisnis atau menyelesaikan suatu masalah.

Aktivitas Kerja Konsultan TI Tugas khusus yang dilakukan oleh konsultan TI meliputi :

  • Menganalisa kebutuhan IT dalam perusahaan dan memberikan nasehat yang independen dan objektif dalam penggunaan IT
  • Men-develop solusi yang cocok dan mengimplementasikan sistem baru
  • Memberikan solusi dalam laporan tertulis ataupun lisan
  • Bertemu dengan client untuk menentukan keperluan
  • Bekerja dengan client untuk menetapkan jangkauan dari suatu proyek
  • Merencanakan timescale dan kebutuhan sumber daya
  • Menjelaskan spesifikasi sistem client, memahami kebiasaan kerja mereka (client) dan sifat dasar dari bisnisnya
  • Bepergian ke tempat customer
  • Berhubungan dengan staff pada semua tingkat dari organisasi client
  • Menetapkan software, hardware dan kebutuhan jaringan
  • Membantu client pada aktivitas perubahan manajemen
  • Membeli sistem jika cocok
  • Merancang, menguji, memasang dan memonitoring sistem baru
  • Menyiapkan dokumentasi dan memberikan laporan proses pada customer
  • Mengatur pelatihan untuk user dan konsultan lain
  • Mengenali potential client dan membangun dan memelihara hubungan

    Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang konsultan TI harus memiliki kemampuan :
    • Kemampun untuk memimpin
    • Kemampuan komunikasi dan interpersonal
    • Kepercayaan ketika membuat keputusan
    • Kemampuan untuk berkomunikasi informasi teknis pada client non-TI dan kolega
    • Fleksibilitas dan adaptabilitas
    • Kemampuan manajemen waktu
    • Kemampuan presentasi
    • Kemampuan customer service yang baik
    • Kemampuan organisasional yang baik untuk mengatur heavy workload
    • Kemampuan teamwork
    • Pendekatan logis untuk problem solving/analytical skills
    • Kemampuan untuk cepat belajar

PENUTUP

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah merubah wajah peradaban umat manusia. Peradaban dahulu yang memandang kekayaan dari segi banyaknya kekayaan dan penguasaan sumber daya alam, tetapi sekarang berubah ke arah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini telah dibuktikan oleh banyak negara-negara maju yang telah lebih dahulu membuktikan kebenaran tersebut.

Kenyataan ini juga membuktikan pernyataan dari Thomas L. Friedman di dalam bukunya The World is Flat atau dunia itu datar yang ditandai dengan perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi, sehingga tidak ada batasan lagi antar bangsa-bangsa di dunia. Pada akhirnya siapa yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi akan berpeluang untuk menguasai dunia.

Dengan semakin pesatnya persaingan antar negara-negara di dunia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peran teknologi informasi dan komunikasi, maka sudah saat Indonesia untuk berbenah dan mengejar ketertinggalan dengan negara lain. Terlebih untuk menciptakan pemerataan akses informasi dan komunikasi di seluruh daerah di Indonesia menjadi pekerjaan yang tidak mudah, mengingat letak geografis Indonesia yang tersebar dan menyebar di banyak kepulauan. Sehingga dari infrastruktur sudah pasti membutuhkan modal yang sangat besar. Namun dengan komitmen dan kerja keras dari pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, semoga masyarakat informasi dan berpengetahuan dapat terwujud dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1]http://t4eeenty.blogspot.com/2010/04/tugas-1-penggunaan-tik-dalam-dunia.html

[2]http://smpn205jkt.co.cc/data/MANFAAT%20TIK%20DALAM%20DUNIA%20PENDIDIKAN.pdf

[3]http://edutechpreneur.wordpress.com/2010/02/01/perkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi/

[4]http://www.pesantrennusantara.com/wawasan-islam/seputar-pendidikan/73-tik-dalam-pendidikan.html

[5]http://tugas-softskill.blogspot.com/2010/10/tipe-dan-jenis-bisnis-tik.html

[6]http://www.slideshare.net/guestd5546a/perkembangan-tik-di-indonesia

[7]http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik


[8]http://wirausahakita.blogspot.com/2005/04/dunia-software-house.html


[9]http://ghanoz2480.wordpress.com/2009/02/12/konsultan-it/