Minggu, 28 November 2010

DataBase Terdistribusi dan implementasinya

Pengenalan DataBase Terdistribusi

Database Terdistribusi adalah sekumpulan data yang saling terhubung secara logic dan digunakan bersama-sama dalam suatu jaringan komputer. Dengan kata lain, distribusi data ini memungkinkan unit lain dapat mengakses data dari suatu unit tertentu.

DBMS itu apa sih? DBMS merupakan kependekan dari Database Managemen System merupakan perangkat lunak yang mengatur dan menangani semua pengaksesan database yaitu bisa insert, update, delete, dan memelihara database. DBMS itu yang umum dipakai diantaranya adalah MySQL, PostgreSQL, Oracle, Access, dan lain-lain.

DBMS (Database Management System) Terdistribusi adalah sebuah perangkat lunak yang membuat pendistribusian data dan memberikan mekanisme akses data yang akan membuat basis data ini transparan kepada user yang menggunakan.

DDBMS memiliki satu logikal basis data yang dibagi ke dalam beberapa fragment. Dimana setiap fragment disimpan pada satu atau lebih komputer dibawah kontrol dari DBMS yang terpisah , dengan mengkoneksi komputer menggunakan jaringan komunikasi.

Masing- masing site memiliki kemampuan untuk mengakses permintaan pengguna pada data lokal dan juga mampu untuk memproses data yang disimpan pada komputer lain yang terhubung dengan jaringan.

Pengguna mengakses basis data terdistribusi dengan menggunakan dua aplikasi yaitu aplikasi lokal dan aplikasi global, sehingga DDBMS memiliki karakteristik yaitu :

Kumpulan dari data logik yang digunakan bersama-sama

· Data di bagi menjadi beberapa fragment

· Fragment mungkin mempunyai copy ( replika )

· Fragment / replika nya di alokasikan pada yang digunakan

· Setiap site berhubungan dengan jaringan komunikasi

· Data pada masing-masing site dibawah pengawasan DBMS

· DBMS pada masing-masing site dapat mengatasi aplikasi lokal, secara otonomi

· Masing-masing DBMS berpastisipasi paling tidak satu global aplikasi.

database terdistribusi

Data akan disimpan dalam beberapa site dimana setiap site secara logic memiliki sebuah processor, dimana processor dari site yang berlainan akan terhubung didalam sebuah jaringan computer, sehingga tidak akan ditemukan adanya multiprocessor.

Tiga faktor penting yang dapat menjadi acuan pada saat mendesain basis data terdistribusi :

a) Fragmentasi data = dimana data akan dipecah-pecah kedalam unit logic yang kemudian akan disimpan dalam site yang berbeda.

b) Replikasi data = merupakan salinan dari tiap-tiap fragment yang dapat pula disimpan dalam beberapa site.

c) Alokasi data = tiap fragment data harus dialokasikan kepada satu atau beberapa site, dimana fragment tersebut akan disimpan.


Tipe Database Terdistribusi

a) Homogen adalah suatu sistem yang menjalankan tipe DBMS yang sejenis di setiap unit distribusi data. Misal: MySQL didistribusikan dengan MySQL. Oracle dengan Oracle. Jadi keterhubungan DBMS tersebut antara DBMS yang sama.

b) Heterogen adalah suatu sistem yang menjalankan tipe DBMS yang berbeda di setiap unit distribusi datanya, baik secara relational DBMS ataupun non relational DBMS. Misalkan di suatu unit memakain DBMS Oracle, dan di unit lain memakain DBMS PostgreSQL, akan tetapi DBMS tersebut tetap terkait/terhubungkan.

Keuntungan dan Kerugian dari DDBMS

Data dan aplikasi terdistribusi mempunyai kelebihan di bandingkan dengan sistem sentralisasi basis data. Sayangnya , DDBMS ini juga memiliki kelemahan.

KEUNTUNGAN:

· Merefleksikan pada bentuk dari struktur organisasinya

Ada suatu organisasi yang memiliki sub organisasi di lokasi yang tersebar di beberapa tempat,.sehingga basis data yang digunakan pun tersebar sesuai lokasi dari sub organisasi berada.

· Penggunaan bersama dan lokal otonomi

Distribusi secara geografis dari sebuah organisasi dapat terlihat dari data terdistribusinya, pengguna pada masing-masing site dapat mengakses data yang disimpan pada site yang lain. Data dapat dialokasikan dekat dengan pengguna yang biasa menggunakannya pada sebuah site, sehingga pengguna mempunyai kontrol terhadap data dan mereka dapat secara konsekuen memperbaharui dan memiliki kebijakkan untuk data tersebut. DBA global mempunyai tanggung jawab untuk semua sistem. Umumnya sebagian dari tanggung jawab tersebut di serahkan kepada tingkat lokal, sehingga DBA lokal dapat mengatur lokal DBMS secara otonomi.

· Keberadaan data yang ditingkatkan

Pada DBMS yang tersentralisasi kegagalan pada suatu site akan mematikan seluruh operasional DBMS. Namun pada DDBMS kegagalan pada salah satu site, atau kegagalan pada hubungan komunikasi dapat membuat beberapa site tidak dapat di akses, tetapi tidak membuat operasional DBMS tidak dapat dijalankan.

· Keandalan yang ditingkatkan

Sebuah basis data dapat di replikasi ke dalam beberapa fragmen sehingga keberadaanya dapat di simpan di beberapa lokasi juga. Jika terjadi kegagalan dalam pengaksesan data pada suatu site di karenakan jaringan komunikasi terputus maka site yang ingin mengakses data tersebut dapat mengakses pada site yang tidak mengalami kerusakan.

· Kinerja yang ditingkatkan

Sebuah data ditempatkan pada suatu site dimana data tersebut banyak di akses oleh pengguna, dan hal ini mempunyai dampak yang baik untuk paralel DBMS yaitu memiliki kecepatan dalam pengkasesan data yang lebih baik dibandingkan dengan basis data tersentralisasi Selanjutnya, sejak masing-masing site hanya menangani sebagian dari seluruh basis data , mengakibakan perbedaan pada pelayanan CPU dan I/O seperti yang di karakteristikan pada DBMS tersentralisasi.

· Ekonomi

Grosch's Law menyatakan daya listrik dari sebuah komputer di hitung menurut biaya yang dihabiskan dari penggunaan peralatannya, tiga kali biaya peralatan, 9 kali nya dari daya listrik . Sehingga lebih murah jika membuat sebuah sistem yang terdiri dari beberapa mini komputer yang mempunyai daya yang sama jika dibandingkan dengan memiliki satu buah super komputer. Oleh karena itu lebih efektif untuk menambah beberapa workstation untuk sebuah jaringan dibandingkan dengan memperbaharui sistem mainframe. Potensi yang juga menekan biaya yaitu menginstall aplikasi dan menyimpan basis data yang diperlukan secara geografi sehingga mempermudah operasional pada setiap situs.

· Perkembangan modular

Di dalam lingkungan terdistribusi, lebih mudah untuk menangani ekspansi .Site yang baru dapat di tambahkan ke suatu jaringan tanpa mempengaruhi operational dari site - site yang ada. Penambahan ukuran basis data dapat di tangani dengan menambahkan pemrosesan dan daya tampung penyimpanan pada suatu jaringan. Pada DBMS yang tersentralisasi perkembangan akan di ikuti dengan mengubah perangkat keras dan perangkat lunak.


KERUGIAN

· Kompleksitas

Pada distribusi DBMS yang digunakan adalah replikasinya, DBMS yang asli tidak digunakan untuk operasional, hal ini untuk menjaga reliabilitas dari suatu data. Karena yang digunakan replikasinya maka hal ini menimbulkan berbagai macam masalah yang sangat kompleks dimana DBA harus dapat menyediakan pengaksesan dengan cepat , keandalan dan keberadaan dari basis data yang up to date . Jika aplikasi di dalam DBMS yang digunakan tidak dapat menangani hal - hal tersebut maka akan terjadi penurunan pada tingkat kinerja , keandalan dan kerberadaan dari DBMS tersebut, sehingga keuntungan dari DDBMS tidak akan terjadi.

· Biaya

Meningkatnya kekompleksan pada suatu DDBMS berarti biaya untuk perawatan dari DDBMS akan lebih besar dibandingkan dengan DBMS yang tersentralisasi, seperti biaya untuk membuat jaringannya, biaya komunikasi yang berjalan , orang-orang yang ahli dalam penggunaan, pengaturan dan pengawasan dari DDBMS.

· Keamanan

Pada DBMS yang tersentralisasi, pengaksesan data lebih terkontrol. Sedangkan pada DDBMS bukan hanya replikasi data yang harus di kontrol tetapi jaringan juga harus dapat di kontrol keamanannya.

· Pengontrolan Integritas lebih sulit

Kesatuan basis data yang mengacu pada keabsahan dan kekonsistenan dari data yang disimpan. Kesatuan biasanya di ekspresikan pada batasan, dimana berisi aturan untuk basis data yang tidak boleh diubah. Membuat batasan untuk integrity, umumnya memerlukan pengaksesan

ke sejumlah data yang sangat besar untuk mendefinisikan batasan tersebut, namun hal ini tidak termasuk di dalam operasional update itu sendiri. Dalam DDBMS, komunikasi dan biaya pemrosesan yang dibutuhkan untuk membuat suatu batasan integrity mungkin tidak diperbolehkan.


IMPLEMENTASI

ATM BNI

Penggunaan database terdistribusi

Untuk mengerjakan fungsi manajemen data jaringan dan dapat berintegrasi dengan data base management system maka digunakan NDBMS (Network Data Base Management System). Sedangkan fungsi NDBMS adalah

a. Menerima permintaan nasabah melalu layanan dalam hal ini ATM.

b. Nasabah dapat mengakses layanan yang tersedia pada ATM.

c. Memberikan nomor PIN ntuk dapat mengakses layanan ATM.

d. Mengkordinasikan penggunaan layanan ATM antar nasabah, antar bank.

Sistem ATM BNI

Sistem ATM BNI sama dengan sistem ATM perbankan lainnya, dimana ATM sebagai client sedangkan sebagai servernya adalah mainframe yang menjalankan database account nasabah. Hal ini dapat digambarkan seperti berikut ini :

Sistem jaringan ATM ini tidak terhubung langsung ke database nasabah, tetapi terhubung ke monitor teleprocessing. Monitor teleprocessing merupakan system middleware yang mengatur komunikasi dengan client jarak jauh(remote) dan menserikan transaksi client untuk diproses olehdatabase. Menggunakan transaksi serial mengandung arti bahwa system dapat pulih dari kesalahan tanpa merusak data system.


Struktur sistem informasi ATM

Sistem informasi ATM pada BNI didukung oleh system keamanan, system akuntansi cabang local, system counter cabang, system pemeliharaan, usage database dan account database dapat digambarkan dalam struktur diagram DFD(Data Flow Diagram) dengan diagram context seperti berikut ini :

Pada gambar diatas menggambarkan setiap ATM BNI terhubung ke satu database account database, sistem akutansi cabang local, sistem keamanan dan sistem pemeliharaan. Sistem ini terhubung ke usage databse yang memantau bagaimana jaringan ATM BNI digunakan dan ke sistem counter cabang local. Sistem counter ini memberikan layanan seperti backup dan pencetakan.


KESIMPULAN

1. Penggunaan arsitektur pada ATM BNI ini telah dapat memberikan kualitas layanan yang diinginkan mulai dari penarikan uang tunai dari rekening taplus dan giro, infromasi saldo. Transfer antar rekening kartu, akses kejaringan ATM antar bank, pembe;ian pulsa isi ulang, membayar tagihan dan lain-lain. Dengan teknologi VSAT dan teknologi perbankan yang digunakan untuk sarana transaksi kiriman uang, transaksi SWIFT dan transaksi point to sale.

2. Arsitektur yang digunakan model three-tier client-server merupakan gabungan dari modelthin-client dan model fat-client dapat memberikan kualitas layanan dan kinerja yang diinginkan seperti sekarang ini.

3. Sistem ATM BNI termasuk sistem terdistrbusi karena memenuhi kriteria secara letak geografi terpisah dan tersebar di seluruh Indonesia mulai dari kota-kota besar dan kota kecil. Terhubung secara on-line antara kantor cabang, kantor wilayah dan kantor pusat bank BNI.

Referensi

http://mudafiq.student.umm.ac.id/2010/04/21/pengenalan-database-terdistribusi/

http://www.pdf-searcher.com/pdf/kasus-database-distribusi-basis-data.html